Share

Semarak NPCI DKI Jakarta Table Tennis Championship 2025, Sejumlah Menteri dan Artis Nasional Turut Hadir

Jakarta – Dalam semangat menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) DKI Jakarta menggandeng Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) untuk menggelar NPCI DKI Jakarta Table Tennis Championship 2025.

Turnamen tenis meja inklusif tersebut akan berlangsung di Mal Pluit Village, Jakarta Utara, pada 8 hingga 10 Agustus 2025. NPCI DKI Jakarta Table Tennis Championship bukan sekadar ajang kompetisi olahraga, tetapi juga simbol inklusivitas dan semangat persatuan.

Selama tiga hari pelaksanaannya, kompetisi ini menyatukan para atlet difabel dan non-difabel dalam suasana penuh sportivitas dan solidaritas. Yang membuat turnamen ini semakin istimewa adalah kehadiran sejumlah tokoh nasional pada acara pembukaannya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Nusron Wahid, turut hadir memberikan dukungan moral kepada para peserta. Tak hanya itu, Raffi Ahmad, artis sekaligus pengusaha muda yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial, juga turut memeriahkan pembukaan turnamen.

Puncak acara penutupan yang berlangsung pada 10 Agustus 2025 juga tak kalah semarak. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, hadir untuk memberikan apresiasi kepada para pemenang dan panitia penyelenggara.

Selain itu, artis sekaligus anggota Komisi IX DPR RI, Uya Kuya, juga turut hadir, menandai kuatnya dukungan publik dan pemerintah terhadap penyelenggaraan olahraga inklusif di Indonesia.

Dengan total hadiah mencapai Rp180 juta, NPCI DKI Jakarta Table Tennis Championship 2025 tak hanya memberikan ruang bagi para atlet untuk berprestasi, tetapi juga mengukuhkan pesan olahraga adalah milik semua kalangan, tanpa batasan fisik maupun sosial.

Selain itu, para peserta akan memperebutkan Piala Prof. Dr. Reda Manthovani, SH., LLMM. (umum) dan Piala NPC DKI Jakarta (disabilitas).

Turnamen ini terbuka untuk dua kategori besar, yakni kategori umum dan kategori difabel. Untuk kategori umum, terdapat dua nomor yang dipertandingkan, yaitu Kelompok Umur U-15 (putra dan putri) dan Divisi 7, 8, 9 (peserta berusia minimal 30 tahun).

Sementara itu, di kategori difabel, para atlet bersaing dalam empat kelas berdasarkan tingkat disabilitas. Mulai dari Kelas 1-3 (pengguna kursi roda), Kelas 4-5 (berdiri dengan disabilitas berat), Kelas 6-8 (disabilitas sedang), dan Kelas 9-11 (disabilitas ringan hingga intelektual)

Cahaya Manthovani, HUT Ke-80 Republik Indonesia, National Paralympic Committee Indonesia