Share

Merangkul Keberagaman, Misi Cahaya Manthovani Perluas Jaringan Kebaikan ke Seluruh Nusantara

Melangkah maju dengan visi yang jelas, Yayasan Inklusi Pelita Bangsa yang dipimpin Cahaya Manthovani tidak hanya berhenti pada program-program yang berjalan, tetapi juga menatap jauh ke depan.

Dalam 5 tahun ke depan, Cahaya berharap ekosistem inklusif, khususnya di sektor pendidikan, bukan lagi sekadar sistem pinggiran, melainkan menjadi bagian integral dari sistem nasional yang utuh.

“Dalam 5 tahun ke depan saya berharap ekosistem yang inklusif ini dan juga di bagian pendidikan itu bukan hanya sebagai sistem yang pinggiran, tetapi juga menjadi sistem nasional yang utuh sehingga pemerintah juga lebih care lagi terhadap adik-adik kita ini,” ungkap Cahaya dengan optimisme.

Visi ini menunjukkan keinginan kuat untuk melihat inklusi sosial, terutama dalam pendidikan, menjadi prioritas utama negara. Bagi Yayasan Inklusi Pelita Bangsa sendiri, ambisi mereka adalah memperluas jaringan.

Namun, perluasan ini dilakukan dengan strategi yang terencana. “Untuk kali ini kita fokusnya untuk di Pulau Jawa dan juga seperti kemarin di Tangerang, di Kabupaten Tangerang, di Kota Tangerang, dan juga Jakarta Timur,” jelas Cahaya.

Fokus awal di Pulau Jawa bertujuan untuk memastikan program mereka stabil dan terbukti efektivitasnya sebelum melangkah lebih jauh. Ketika fondasi sudah kukuh, barulah Yayasan Inklusi Pelita Bangsa akan melebarkan sayapnya ke wilayah lain di Indonesia.

“Nanti kalau misalnya program kita sudah lebih stabil dan juga terbukti efektivitasnya, baru kita akan mungkin memperluas jaringan ke tempat-tempat yang ada di Indonesia Timur dan juga ada di jarak perbatasan,” kata Cahaya.

Keputusan untuk menyasar wilayah Indonesia Timur dan daerah perbatasan ini bukan tanpa alasan. Cahaya melihat adanya kebutuhan yang sangat mendesak di sana.

“Saya rasa mereka yang sangat-sangat membutuhkan program akan bergizi gratis ini,” tambahnya, menunjukkan kepedulian mendalam terhadap daerah-daerah yang mungkin kurang terjamah oleh program-program serupa.

Harapan besar Cahaya Manthovani tidak hanya tertuju pada perluasan program yayasan, tetapi juga pada perubahan paradigma kolektif.

“Saya berharap pemerintah dan juga masyarakat dan seluruh pihak itu lebih menjunjung tinggi rasa keberagaman dan kesetaraan dan semoga pendidikan inklusif menjadi pendidikan yang penting untuk Indonesia,” pungkasnya.

Pernyataan ini menegaskan misi Yayasan Inklusi Pelita Bangsa bukan semata-mata tentang program gizi atau bantuan fisik, melainkan tentang menanamkan nilai-nilai fundamental keberagaman dan kesetaraan dalam setiap sendi kehidupan masyarakat.

Dengan tekad yang kuat dan visi yang jauh ke depan, Cahaya Manthovani bersama yayasannya siap menjadi mercusuar harapan bagi mereka yang membutuhkan, mengukir jejak kebaikan dari Pulau Jawa hingga ke pelosok Nusantara.

Cahaya Manthovani, Yayasan Inklusi Pelita Bangsa