Share

Cahaya Manthovani dan Filosofi Kepemimpinan Berbasis Empati

Bagi Cahaya Manthovani, kepemimpinan bukan soal posisi, tetapi soal kemampuan memahami dan menggerakkan orang lain. Di Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB), ia memimpin dengan hati, bukan hierarki.

Setiap anggota tim didorong untuk berani berpendapat, berinovasi, dan belajar dari lapangan. “Kita tidak bisa memaksa orang peduli, tetapi kita bisa menumbuhkan budaya peduli lewat teladan,” katanya.

Filosofi kepemimpinannya sederhana namun kuat, yakni hadir, mendengar, dan beraksi. Ia ingin menularkan cara pikir bahwa empati dan profesionalisme tidak harus dipisahkan.

“Bekerja di dunia sosial bukan tentang seberapa besar kita memberi, tapi seberapa dalam kita memahami,” tutupnya.

Kalimat itu menjadi refleksi dari gaya kepemimpinannya, hangat, terbuka, dan berorientasi pada keberlanjutan.

Cahaya Manthovani, Makan Bergizi Gratis, Yayasan Inklusi Pelita Bangsa