Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel) Kejaksaan Agung RI, Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., LL.M., mendapat anugerah Gelar Kehormatan Grand Master Taekwondo (The Honorary 6th Dan) dari Kukkiwon, Markas Taekwondo Dunia.
Pencapaian luar biasa sang ayah di bidang olahraga, khususnya tekwondo membuat Cahaya Manthovani merasa bangga. Apalagi, Cahaya juga melihat perjuangan sang ayang dalam memajukan taekwondo bagi semua kalangan di Indonesia, khususnya bagi para atlet disabilitas.
“Papa itu orang Indonesia pertama tang mendapatkan penghargaan ini, dan benar-benar well deserved. Dulunya mantan atlet sampai tangannya patah dan juga melestarikan taekwondo di Indonesia,” ucap Cahaya.
Bersama Ibu dan kedua adiknya, sociopreneur muda itu pun ikut mendampingi Reda Manthovani menerima anugerah Gelar Kehormatan Grand Master Taekwondo (The Honorary 6th Dan) dari Kukkiwon.
Tak hanya mendampingi, Cahaya yang juga lulusan Kyungsung University, Busan, Korea Selatan tersebut juga ikut menjadi interpreter (juru bahasa) yang membantu komunikasi ayahnya bersama para perwakilan Kukkiwon.
Cahaya bersama sang ibu, Syuastri Reda, dan kedua adiknya, Karina Alya Manthovani dan Nadira Parsa Manthovani, menjadi saksi Reda Manthovani menerima gelar grand master taekwondo tersebut dari Kukkiwon.
“Biasanya penghargaan ini diberikan kepada raja-raja, perdana menteri, atau presiden seperti Donald Trump. Tetapi, dari Kukkiwon jarang sekali, justru belum ada yang pernah jadi atlet. Tetapi, masing-masing punya peran yang membawa nama baik untuk taekwondo di negara masing-masing,” lanjut Cahaya.
Perjalanan Reda Manthovani di dunia taekwondo memang bukan hal baru. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai olahraga bela diri asal Korea tersebut .
Ketertarikannya pada taekwondo sudah dimulai sejak duduk di bangku SMA. Kecintaannya itu kemudian berlanjut hingga Reda Mathovani menorehkan prestasi gemilang sebagai atlet terbaik dalam kejuaraan nasional antarperguruan tinggi pada tahun 1990.
Pengalaman sebagai atlet tentu membentuk pemahaman mendalamnya tentang filosofi dan semangat taekwondo. Tidak hanya aktif sebagai praktisi, Reda juga menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan taekwondo di tingkat akar rumput.
Buktinya, belum lama ini ia sukses menggelar turnamen Exhibition Para Taekwondo “KYORUGI & POOMSAE” dengan tajuk Prof. Reda Manthovani Cup 2025. Acara yang sukses diselenggarakan pada 9 hingga 10 Januari 2025.