Tangerang – Program bertajuk Makan Bergizi Gratis (MBG) khusus bagi siswa Sekolah Kebutuhan Khusus (SKH) di Tangerang Raya resmi diluncurkan, Senin (28/4/2025) pagi WIB. Kegiatan itu merupakan kolaborasi apik antara raksasa teknologi Grab-OVO dan Yayasan Inklusi Pelita Bangsa.
Grand launching program MBG berlangsung di Sekolah Kebutuhan Khusus Perum Sudirman Blok G, Kabupaten Tangerang. Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM Intelijen) Prof. Dr. Reda Manthovani, yang turut hadir pada acara tersebut menilai Makan Bergizi Gratis juga dibutuhkan siswa di SKH.
“Berdasarkan informasi dari para kepala sekolah, ada anak-anak yang memerlukan perlakuan khusus dalam makanannya. Seperti pembatasan garam atau gula. Semua itu sudah didata dengan baik sebelum program berjalan,” jelas Reda.
Selain Reda Manthovani, program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Kebutuhan Khusus Perum Sudirman Blok G, Kabupaten Tangerang turut dihadiri Ketua Harian Yayasan Inklusi Pelita Bangsa, Cahaya Manthovani, Dirut Grab Indonesia, Neneng Goenadi, Feisal Hamka (putra Pak Jusuf Hamka), sejumlah pengusaha nasional, pimpinan Badan Gizi Nasional (BGN), serta walikota dan bupati di Tangerang Raya.
Program MBG kolaborasi antara Grab-OVO dan Yayasan Inklusi Pelita Bangsa tersebut akan berjalan selama satu tahun tahap pertama ini tidak membebani APBN. Seluruh pendanaan berasal dari dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Grab-OVO, menjangkau sekitar 1.400 siswa dan guru di SKH.
“Apa ya, yang spesial dari hari ini? Misi kami dimulai: Grand Launching program uji coba Makan Bergizi Gratis di 11 Sekolah Berkebutuhan Khusus untuk masa depan yang lebih sehat,” tulis Cahaya di akun Instagram pribadinya.
Sementara itu, Reda Manthovani menambahkan pengawasan ketat akan dilakukan secara berkala untuk mendukung program MBG, mulai dari inspeksi langsung ke dapur hingga pasar tempat bahan makanan dibeli.
“Pengawasan ini adalah langkah nyata untuk memastikan program nasional ini berjalan dengan baik, adil, dan benar-benar memberikan manfaat bagi para siswa, terlebih kepada mereka yang berkebutuhan khusus,” pungkas Reda.